Minggu, 22 Maret 2015

The Story of us

bicara soal sahabat, apa yang seketika terlintas di pikiran kita?
siapa sih sahabat?
seperti apa juga yang dinamakan persahabatan?
pastilah masing-masing kita mempunyai jawabannya
sosok teman seperti apa yang kita kategorikan menjadi seorang sahabat?

sebahagian orang ada yang mengatakan, sahabat itu nggak perlu banyak, satu saja cukup untuk selamanya
dan kalau bicara masa putih abu-abu yang identiknya sama kisah persahabatan pasti pengen nostalgia terus..

nih, sekedar berbagi cerita...
tertulis satu hari yang paling bersejarah dimana kita yang awalnya hanya mengenal sebatas nama mulai mengenal lebih dekat lagi, yang awalnya hanya mengenal sebahagian mulai mengenali keseluruhan. siang itu Rabu 14 September 2011 merupakan hari pertama kita dengan bangga menyandang nama baru yang diberikan seorang guru untuk sejumlah siswi yang awalnya berjumlah 37 orang. perlahan kita mulai mengarungi bersama samudera kehidupan asrama, pasang surut hingga gelombang yang terkadang datang silih berganti benar-benar menguji kekuatan dan kesiapan mental. bukan untuk menjatuhkan tapi mendidik bagaimana seharusnya pribadi agar tak goyah dihantam badai, laksana karang di tengah lautan. karena berbagai hal, jumlah yang tadinya 37 satu per satu berkurang hingga akhir yang tersisa hanya 33 orang, seperti bilangan dzikir dan seorang guru memberikan nama tambahan yaitu generasi dzikir, masih banyak nama lainnya yang diberikan guru-guru, seperti generasi emas yang diberikan seorang guru di hari jadi generasi kita yang kedua, generasi penyair yang diberikan guru Bahasa Indonesia ketika kita ditugaskan menulis bait-bait puisi dan membacakannya di depan kelas, an-najihat panggilan kita di asrama yang berarti para perempuan sukses, aamiin insyaallah. dari sekian banyak nama tetap bernaung di bawah satu nama yaitu Qanathir el Khairiyah. masih jelas dalam memory, dibalik makna tersirat tersimpan harapan besar saat nama itu diberikan. la'allahu khair insyaallah...

hari demi hari dilalui, tahun demi tahun terlewati, waktu seakan berlari semakin kencang melebihi kecepatan rata-rata, detik-detik penghujung semakin mendekat, perpisahan tinggal hitungan jari. kalau boleh jujur, aku memang ingin begitu, segera beranjak mencari suasana baru, memasuki kehidupan mahasiswi, menghirup hawa perkuliahan, tanpa pernah membayangkan bagaimana nanti, apakah masih aku temui suasana seperti di asrama itu?
apakah masih aku dapati teman-teman seperti mereka?  setiapa sudut memiliki ciri khas yang berbeda-beda , terkadang begitu kocak dengan humor-humor yang menggelitik perut, jangan harap bisa menahan tawa jika para pelawaknya sudah beraksi, bahkan yang paling serius sekalipun bisa tertawa terpingkal-pingkal. di sisi lain ada masa dimana kita benar-benar diguncang dengan kekompakan yang diuji hingga terjadi pertumpahan air mata.

kini, disaat bunga-bunga sakura itu telah benar-benar gugur, disaat itu pula kita benar-benar terpencar, ketika terbangun tidak lagi berada di bawah atap yang sama, tak lagi mendengar kehebohan saat kehabisan air di kamar mandi, cukup tuliskan kisah kita dalam diary hati dan pikiran takkan mampu menghapusnya, bukan aku, bukan juga kamu, tapi kita yang telah menjadikan pertemuan itu kian berarti dan masa putih abu-abu terasa sempurna.

seperti sebuah mimpi, aku bangga bisa berada di tempat itu bersamamu sahabat, hingga akhir jasad ini menyatu dangan tanah negeri yang entah di belahan bumi mana, walau semua telah menghilang seperti mimpi tadi malam. ~ just a little memory

tak selamanya masa putih abu-abu berkesan karena cinta tapi persahabatan akan menjadikannya lebih bermakna
dan bagi saya sahabat itu ya mereka, selamanya akan tetap begitu... :)

 before sport

 denah kelas created by: ayii ^_^

  
saturday memory
(berburu gorengan di kantin belakang sekolah)


 persiapan sebelum pementasan drama 

 after final examamination

persiapan lomba dekorasi kelas

 pementasan drama akhir 
(lareh simawang)

our 2nd birthday party

our school

2 komentar: